Menkominfo Mengatakan Indonesia Masuk Negara Keempat Pengguna Internet Terbesar di Dunia

Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan, infrastruktur electronic merupakan enabler digitalisasi dalam berbagai aspek kehidupan.

Menkominfo, di Musyawarah Nasional Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL), mengatakan mereka menjadi penopang transformasi electronic secara menyeluruh di ekosistem dari hulu hingga hilir.

"Saat ini, Indonesia adalah negara dengan jumlah pengguna web terbanyak ke-4 di dunia dan memiliki penetrasi web sebesar 73,7 persen dari complete populasi atau berjumlah 202,6 juta pengguna," kata Johnny di Jakarta, Jumat, (03/11).

Mengutip siaran pers di laman resmi Kemkominfo, Johnny juga mengungkapkan bahwa selama pandemi Covid-19, pengguna layanan digital di Tanah Air mengalami pertumbuhan sekitar 37 persen.

Johnny menjabarkan, pada 2020, pertumbuhan pengguna internet berkontribusi pada pertumbuhan sektor informasi dan komunikasi di Indonesia sebesar 10,58 persen cumulative-to-cumulative.

Ia menyebut, angka ini terus tumbuh di kuartal kedua tahun 2021 sebesar 6,87 persen year-on-year, meskipun di tengah pandemi Covid-19.

Meski begitu, Menkominfo mengungkapkan, kualitas jaringan net broadband Indonesia, baik mobile dan repaired, masih berada di peringkat 10 dan 9 di kawasan Asia Tenggara.

"Terkhusus untuk dealt with broadband, Singapura memiliki kecepatan untuh sebesar 256,03 Mbps atau 10 kali lebih cepat dari Indonesia di 25,58 Mbps," ujarnya.

Dalam pembukaan Munas APJATEL tersebut, Menkominfo mengatakan bahwa transformasi digital adalah keniscayaan, yang mengubah secara fundamental cara bekerja, bersekolah, bertransaksi, dan bersosialisasi dari ruang fisik ke ruang digital, khususnya saat pandemi.

Salah satu dampak transformasi electronic dengan adanya arus cepat pengadopsian teknologi electronic, akan meningkatkan penggunaan web dan lalu lintas data electronic.

Menkominfo mengutip information UNCTAD di 2021, yang mencatat bahwa complete data transfer internet secara international meningkat 35 persen di 2020.

"Itu merupakan peningkatan satu tahun terbesar sejak tahun 2013. Diperkirakan bahwa arus lalu lintas data secara global per bulan akan meningkat dari 230 exabytes di tahun 2020, menjadi 780 exabytes di tahun 2026," kata Johnny.

Ia menambahkan, di kawasan Asia Pasifik, menurut data Cisco, arus lalu lintas information diperkirakan akan mencapai 90 exabytes per bulan di 2021.

Dengan adanya peningkatan penggunaan teknologi electronic, 165 negara telah menyiapkan rencana nasional dalam pengembangan jaringan akses internet, termasuk net broadband di 2021 atau meningkat dari 112 negara di tahun 2011.

"Indonesia sendiri telah memiliki Peta Jalan Indonesia Digital 2021-- 2024, yang berfokus pada keseluruhan ekosistem electronic, termasuk infrastruktur digital, sebagaimana yang diamanatkan oleh Presiden Bapak Joko Widodo," pungkas Johnny.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Penelitian Menyebut Aplikasi Tik Tok Bisa Membuat Ganggu Kesehatan Mental Remaja

DTP Perusahaan web Kolaborasi Dengan OneWeb Sebut Bakal Internet Satelit Cepat

Ditengah Pamdemi yang Sedang Melonjak Indonesia Kirim 2.000 Tabung Oksigen Untuk India